Kamis, 29 April 2010

Harta Kapal Karam, Perdagangan Artefak Bawah Air Marak



- Perdagangan artefak atau benda cagar budaya bawah air dari kapal yang tenggelam di perairan Indonesia masih berlangsung. Bahkan, kini semakin terang-terangan dan diperdagangkan secara internasional.

Salah satu buktinya, yakni katalog dan kepingan compact disc (CD) berisi promosi benda cagar budaya keramik yang dibuat dan dipublikasikan secara internasional oleh Michael Hatcher, arkeolog maritim asal Australia.

Konsorsium Penyelamat Aset Bangsa (KPAB) menunjukkan rekaman video itu kepada wartawan, Rabu (28/4) di Jakarta. Rekaman video itu menunjukkan kegiatan penyelaman Hatcher dengan membawa hasil keramik-keramik berwarna kusam dan beberapa sudah pecah, seperti piring, guci kecil, dan mangkuk dari bawah laut. Dengan kamera video bawah laut, Hatcher juga menunjukkan tumpukan keramik yang masih berada di bawah laut karena belum dapat diangkat.

Direktur Institute for National Strategic Interest and Development (INSIDe) Danial Nafis mengatakan, Hatcher membuat katalog dan CD itu untuk mencari sponsor di Amerika Serikat dan Eropa guna membiayai pengangkatan kapal yang tenggelam berikut semua benda cagar budaya yang ada di dalamnya.

Bersama dengan katalog itu, Hatcher menyertakan Dokumen Kesempatan Investasi Keramik Dinasti Ming yang menyebutkan lokasi benda cagar budaya (BCB) di perairan Laut Jawa. Adapun harga keramik tersebut ditaksir minimal 200 juta dollar AS atau hampir Rp 1,8 triliun.

Pada bagian lain juga dipamerkan sampel keramik yang diambilnya di perairan Blanakan, Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. KPAB mendesak agar pemerintah segera menghentikan segala bentuk survei, observasi, dan pengangkatan barang muatan kapal tenggelam yang ilegal, bahkan yang terindikasi adanya tindak pidana pencurian seperti di Ujung Pamanukan.

”Pemerintah harus cepat bertindak,” kata Koordinator Konsorsium Penyelamat Aset Bangsa Endro Soebekti Sadjiman.

Panitia Nasional Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) juga diminta transparan dan tidak hanya memperlakukan benda cagar budaya sebagai komoditas ekonomis, tetapi juga melihatnya dari sisi arkeologi dan potensi sejarah budaya

Ratusan lokasi kapal

Koordinator Masyarakat Advokasi Warisan Budaya Jhohannes Marbun mengatakan, ada sekitar 426 titik lokasi ditemukannya kapal dagang dan perang yang tenggelam dan sebagian besar di perairan Bangka Belitung.

Pengamat intelijen Mulyo Wibisono menekankan, sebenarnya pemerintah bisa saja mengamankan benda cagar budaya sebelum dijarah oleh asing. Apalagi, sebenarnya rata-rata kapal yang tenggelam itu berada di laut dangkal dan tidak sampai sejauh 12 mil dari garis pantai.

Minggu, 04 April 2010

Ikabratam Football Club Ranai tampil sebagai Juara!!!!


Ps.Ikabratam Ranai tampil memukau pada laga pamungkas,grand final Sabtu tanggal 3 April 2010 dalam Lanjutan Kompetisi Sepak Bola terakbar di Kabupaten Natuna memperebutkan Piala Bergilir Komandan Lanud Ranai ke II th 2010 di Kabupaten Natuna. Kompetisi yang pertama kali dilaksanakan di Kabupaten yng telah berusia 10 tahun ini, bekerjasama dengan Pengcab PSSI kabupaten Natuna dalam ranggka membina persepak bolaan di Natuna agar dapat terlahirnya bibit atlet sepak bola yang mampu mengharumkan Natuna di tingkat Nasional. Tampil sebagai Runner-up yaitu Ps. Mitra yang kalah pada laga grand final dengan skor telak 4-o dari Ps. Ikabratam Ranai. Tampil sebagai Juara III yaitu Ps. Angkasa Ranai setelah membantai Ps. Bimasmansa 3-1. Total hadiah yang di erebutkan dalam kejuaraan ini yaitu Rp. 13.000.000,00.
Ps. Ikabratam berhak atas piala bergilir Komandan Lanud Ranai & uang pembinaan sebesar Rp. 5.000.000,00 & penjaga gawang terbaik di rebut Keeper Ps. Ikabratam dengan belum pernah mengalami kemasukan sepanjang kompetisi ini yaitu Usman, & mendapat uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000,00. Top score direbut striker, Hermanto(Mitra) & Budi yanto(Ikabratam) berhak dengan uang pembinaan @Rp. 500.000,00 dengan torehan 4 goal. Ps. Mitra sendiri berhak atas uang pembinaan sebesar Rp. 3.000.000,00, kemudian Ps. Angkasa berhak atas uang pembinaan sebesar Rp. 1.500.000,00.

Jumat, 02 April 2010

Angkasa tampil sebagai juara III



Angkasa Football Club kabupaten Natuna, Kep. Riau berhasil tampil sebagai juara III Kompetisi Sepakbola Komandan Lanud Ranai ke II th. 2010 dengan mengalahkan Ps. Bimasmansa Ranai 3-1 di Lapangan Dirgantara Ranai. Gol pertama tercipta dalam pertandingan ini pada menit ke-14 babak pertama oleh pemain Bimasmansa No.10 Bayu. Tertinggal 0-1 tidak membuat serangan dari anak-anak Angkasa surut, pada menit ke-34 babak pertama Angkasa mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 sama melaui hadiah pinalty setelah pemain belakang Bima handsball dalam kotak terlarang. Gol berhasil di lesakkan Wan eki No.9 sebagai eksekutor, kemudian Angkasa kembali menggetarkar gawang Bima yang di jaga Aris pada menit ke-68 babak ke dua dengan tendangan keras setengah badan dari kemelut yang terjadi di kotak 16 meter oleh pemain No.11 Caca,kedudukan menjadi 2-1 untuk keunggulan Ps. Angkasa. Goal pamungkas Angkasa terjadi pada menit ke -88 kembali dilesakkan No.11 Caca setelah melakukan solo run melewati beberapa pemain belakang Bima, score berubah 3-1 untuk keunggulan Ps. Angkasa. Sampai peluit akhir di bunyikan, kedudukan tetap tidak berubah.
Ps. Angkasa : 89.Edy (g), 18. Edy S,14.Umar,4.Joko,6 .Haryadi, 9.Eki, 16.Joyo,17.Eko budi,12.Rido,5.Armit,5.Aping,
cadangan: 3.Susanto,19.Sarifudin,6.Kriston,88.Akim,10.Eben.
Ps.Bimasmansa: 22.Aris(g),11.Izon,5.Junaidi,17.Doni,7.Yopi,4.Ahmad,16.Dani,18.Ijun,14.Zakaria,6.Feri,9.Sadam. Cadangan: 10.Bayu,5.Hengki,8.Edy,20.Riduan.

Kamis, 01 April 2010

Angkasa News

Kamis 1 April 2010 dalam lanjutan kompetisi sepak bola Piala Komandandan Lanud Ranai II th. 2010, kembali akan berhadapan antara Ps. Angkasa Ranai Vs. Ps. Bimasmansa Ranai untuk memperebutkan posisi ke III & IV. Walaupun tidak merupakan partai yang bergengsi, tetapi kedua kesebelasan tetap akan menyuguhkan tontonan yang apik dan ngotot.